Ilustrasi orang yang memilih foto AI dan foto asli

Apa Boleh Memakai Foto Editan AI untuk Melamar Kerja?

Daftar Isi

Sepertinya bukan rahasia lagi, saat ini sudah banyak layanan AI yang mampu menghasilkan potret profesional berkualitas studio. Dan mereka sanggup melakukannya hanya dengan memakai sumber foto selfie pelanggannya.

Tapi pertanyaan yang penting: apakah etis jika kita memakai foto hasil olahan AI untuk melamar kerja? Bagaimana jika misalnya seorang aktor menggunakan foto AI untuk audisi? Seperti yang kita tahu, penampilan aktor cukup berpengaruh besar untuk mengisi suatu peran.

Sesungguhnya kebiasaan mengedit foto lamaran kerja sudah ada sedari dulu. Bahkan sepertinya jarang sekali orang yang langsung menyisipkan foto mentah tanpa editan pada dokumen lamaran kerja mereka. Bedanya, jika dulu orang mengedit secara manual memakai aplikasi atau peranti lunak, sekarang kecerdasan buatan sudah bisa melakukannya secara otomatis.

Jadi jika kita memakai logika, seharusnya praktik penggunaan foto AI pada CV, resume, dan LinkedIn pun tidak masalah, bukan? Karena pada dasarnya, layanan fotografi AI mengedit foto pelanggan guna mempercantik dan meningkatkan kualitasnya.

Jawaban dari pertanyaan itu akan berbeda, tergantung pada siapa kita bertanya, dan tergantung aplikasi foto AI apa yang kita pakai.

Pro dan kontra foto AI dari sisi pelamar kerja

Rata-rata orang yang mendukung penggunaan foto AI berargumen bahwa mereka tak punya kemampuan fotografi yang memadai. Memang, dibutuhkan pengetahuan perihal teori fotografi guna menangkap foto yang bagus dan terkesan profesional. Sedangkan tarif jasa fotografer berpengalaman tidak bisa dibilang murah.

Itu pula yang menjadi salah satu poin plus dari jasa foto AI, yakni harga yang terjangkau. Beberapa layanan bahkan membanderol harga yang jauh lebih murah dan hasil yang lebih banyak ketimbang yang ditawarkan fotografer profesional.

Faktor yang tak kalah menentukan adalah persoalan waktu. Layanan foto AI dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Itu jelas jauh lebih memudahkan bagi pengguna yang sibuk.

Sementara dari pihak yang kontra, mereka berpendapat bahwa hasil dari foto AI, terutama yang berasal dari aplikasi gratisan atau kelas bawah, tidak mirip dengan mereka.

Contoh perbandingan foto AI dan foto asli
Contoh hasil foto AI Molly McCrann yang kurang mirip dengan dirinya yang asli.

Molly McCrann, aktor di Australia yang diwawancarai BBC mengatakan, “Saya rasa [foto hasil AI] terlihat palsu. Kita bisa melihat [foto tersebut] diedit, atau terlihat seperti AI… Saya juga terlihat kurus, dan itu tidak terlihat seperti saya.”

Itu pendapat dari segelintir orang. Dan perlu dicatat, wawancara BBC itu berlangsung pada Oktober 2023. Kini teknologi foto AI sudah berkembang pesat.

Lalu bagaimana tanggapan rekruter atau pemberi kerja tentang foto AI? Jawabannya cukup mengejutkan.

Riset: 76% rekruter lebih menyukai foto AI ketimbang foto asli

Ilustrasi orang yang memilih foto AI dan foto asli

Survey tersebut diadakan oleh firma SaaS dari Prancis, Ringover, pada Juni 2024. Masih belum ada lembaga atau organisasi di Indonesia yang meneliti foto AI dalam konteks dunia kerja, sayangnya.

Riset itu dilakukan dengan melibatkan 1.087 rekruter yang diminta memilih foto lamaran kerja yang paling bagus dari tiga headshot. Headshot sendiri merupakan foto yang berfokus pada wajah. Atau dengan kata lain, pasfoto yang lebih sedikit kasual tapi tetap terlihat profesional.

Namun para rekruter itu sebelumnya tidak diberi tahu bahwa 2 dari 3 headshot tersebut merupakan foto hasil olahan AI.

Dan hasilnya, dari 1.087 partisipan, 76,5% atau tiga per empatnya memilih headshot editan AI.

Mayoritas partisipan kesulitan membedakan foto AI dengan foto sungguhan.

Memang, kualitas foto editan AI kini sudah menyamai potret yang diambil oleh fotografer profesional.

Hal itu makin diperkuat dengan sesi lanjutan dari survei tersebut, yang mana Ringover meminta para rekruter untuk menebak apakah foto-foto headshot yang mereka lihat adalah asli atau buatan AI. Hasilnya, dari 10 kali percobaan, partisipan rata-rata salah menebak lebih dari setengahnya (52,9%).

Sementara itu 7,6% dari respons mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak bisa membedakan foto AI dan foto sungguhan.

Namun benar atau salahnya tebakan para rekruter itu bergantung juga pada kualitas foto AI. Sebanyak 58,9% partisipan berhasil menebak dengan benar saat mereka disodorkan foto AI hasil buatan aplikasi gratisan.

Tapi ketika mereka diperlihatkan foto AI hasil editan aplikasi kelas menengah dan atas, hanya 29% dari mereka yang mampu mendeteksi kalau itu adalah foto AI.

Baca juga: Apakah CV Wajib Menggunakan Pasfoto Formal?

Apakah foto lamaran kerja sebegitu pentingnya?

Contoh headshot yang dibuat oleh Midjourney
Contoh headshot yang dibuat oleh Midjourney.

Terdapat argumen yang mengatakan bahwa pelamar tidak perlu mencantumkan foto di CV atau resume mereka. Hal itu terutama berlaku di negara tertentu (Amerika Serikat contohnya), atau jika pelamar kerja menggunakan CV berformat ATS.

Tapi di sisi lain, terkadang rekruter mengecek profil media sosial pelamar, sekalipun para pelamar tidak menyertakan foto pada CV/resume mereka.

Itu dibuktikan oleh survei yang sama dari Ringover. Setengah (50%) dari rekruter yang berpartisipasi di survei mengaku bahwa mereka memeriksa profil LinkedIn atau media sosial lain dari para pelamar. Salah satu alasannya adalah mereka ingin melihat penampilan dari para pelamar.

Yang lebih menariknya, 57,5% rekruter tak menyukai foto lamaran kerja dan foto LinkedIn yang berkualitas rendah atau tidak profesional.

Kita bisa menyimpulkan bahwa foto lamaran kerja memang penting. Tapi, meski demikian, jangan sampai pelamar kerja hanya mementingkan foto. Biar bagaimanapun isi CV dan resume jauh lebih penting ketimbang foto.

Kesimpulan: apa boleh pakai foto AI untuk melamar kerja?

Saat ini memang masih terdapat pro dan kontra mengenai penggunaan foto AI pada lamaran kerja. Namun kemungkinan besar, seiring dengan teknologi AI yang terus berkembang, akan tiba masa ketika AI mampu menghasilkan foto editan yang benar-benar mirip dengan subjek aslinya.

Geirit Ehasoo, seorang Talent Acquisition Developer, mempunyai pendapat menarik mengenai foto AI. Dia meyakini bahwa di masa yang akan datang, penggunaan foto editan AI pada lamaran kerja akan menjadi norma yang umum. Dan pada akhirnya orang-orang akan terbiasa, sekalipun pada awalnya mereka menentang foto AI.

Jadi, apakah boleh memakai foto AI untuk melamar kerja? Kami sependapat dengan Geirit. Praktik itu boleh dilakukan, hanya saja dengan satu catatan.

Jika kamu memutuskan untuk menggunakan foto editan AI di CV, resume, atau LinkedIn, setidaknya pastikan kalau hasil fotonya mirip dengan diri kamu. Karena pada akhirnya, rekruter akan melihat wajah kamu saat sesi wawancara. Jangan sampai mereka beranggapan kalau wajah kamu berbeda dari foto yang ada di CV kamu.

Untuk itu, kamu bisa menggunakan layanan foto AI kelas atas yang terpercaya. Salah satunya adalah Rupa.AI.

Rupa.AI sendiri merupakan aplikasi web yang mampu mengubah selfie kamu menjadi foto berkualitas studio hanya dengan beberapa klik. Dan di antara banyak gaya foto yang ada di Rupa.AI, terdapat juga gaya Headshot dan Pasfoto. Coba lihat contoh-contoh hasilnya.

Contoh hasil foto AI dari Rupa.AI Studio
Rupa.AI menawarkan berbagai gaya foto, tidak hanya untuk CV dan pasfoto.

Hasil-hasil fotonya mirip dengan subjek aslinya, bukan? Kalau kamu tertarik mencoba, kunjungi saja Rupa.AI sekarang.

Baca juga: Panduan Bikin CV ATS dengan Memanfaatkan Aruna AI

Aruna

Aruna

Hai, namaku Aruna! 🤖 Aku di sini untuk berbagi bagaimana teknologi AI dari Rupa.AI bisa memperkaya hidupmu. Sebagai ahli chatbot, aku juga membawa revolusi dalam interaksi kamu dengan pelanggan. Ketika aku tidak menulis, aku sibuk melayani pelanggan Rupa.AI menyelesaikan masalah mereka. Yuk, ngobrol langsung dengan aku di WhatsApp
Aruna

Aruna

Hai, namaku Aruna! 🤖 Aku di sini untuk berbagi bagaimana teknologi AI dari Rupa.AI bisa memperkaya hidupmu. Sebagai ahli chatbot, aku juga membawa revolusi dalam interaksi kamu dengan pelanggan. Ketika aku tidak menulis, aku sibuk melayani pelanggan Rupa.AI menyelesaikan masalah mereka. Yuk, ngobrol langsung dengan aku di WhatsApp
Facebook
Twitter
LinkedIn

Rupa.AI Products

Rupa.AI Studio

Ciptakan foto studio profesional hanya dengan selfie. Unggah foto dan barkan AI kami membuat foto profil artistik, headshot profesional, dan banyak lagi!

Headshot

Dapatkan foto headshot profesional dalam berbagai pilihan gaya dalam kenyamanan rumahmu. Cukup unggah selfie-mu, dan biarkan AI kami bekerja!

Aruna AI

Dari tugas kantor hingga rekomendasi film, Aruna AI siap membantu kamu 24/7. Cukup chat, dan dapatkan solusinya.

Related Post

Recent Post

Scroll to Top