Ketika hendak melamar kerja, satu pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah pelamar wajib mencantumkan foto di CV atau resume?
Jawabannya ternyata tidak sesederhana seperti “ya” atau “tidak”. Di beberapa negara, pelamar sama sekali tidak perlu menyertakan foto. Bahkan seakan ada hukum tidak tertulis yang melarang penyertaan foto di CV dan resume.
Contoh yang paling jelas adalah Amerika Serikat.
Aturan foto CV di Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, praktik mencantumkan foto di CV dan resume hampir tidak pernah dilakukan. Alasannya cukup jelas. Hukum ketenagakerjaan di sana sangat ketat dalam menghindari diskriminasi. Beberapa HR di sana yang bahkan memandang negatif CV dan resume yang menyertakan foto.
Dengan tidak menyertakan foto, perusahaan dapat fokus sepenuhnya pada kualifikasi dan pengalaman kandidat, bukan pada penampilan fisik mereka.
Selain itu, budaya kerja di AS lebih menekankan resume daripada CV.
Resume adalah dokumen singkat yang langsung ke poin—biasanya hanya satu atau dua halaman. Sementara itu, CV (Curriculum Vitae) lebih detail dan digunakan dalam konteks akademik atau penelitian.
Jadi di AS, foto dianggap tidak relevan untuk menyampaikan kompetensi seseorang. Tentu terdapat pengecualian, seperti di industri hiburan, di mana pelamar terkadang diminta untuk mengirim foto headshot mereka. Tapi kasus tersebut cuma pengecualian.
Bagaimana dengan Indonesia?
Berbeda dengan di AS, di Indonesia mencantumkan foto di CV masih merupakan hal yang umum. Banyak perusahaan merasa bahwa foto membantu mereka mengenali kandidat lebih mudah. Selain itu, memasang foto bisa menjadi cara untuk memberikan kesan profesional dan membangun personal branding.
Meski begitu, kebiasaan ini juga mengundang beberapa tantangan. Foto bisa saja menimbulkan bias, baik secara sengaja maupun tidak. Perekrut mungkin tanpa sadar lebih memperhatikan penampilan daripada kualifikasi.
Di sisi lain, bagi banyak pelamar kerja, foto sering dianggap sebagai bagian penting untuk menarik perhatian perekrut di tahap awal.
Jadi apa kamu perlu memasang foto di CV?
Sebelum memutuskan untuk memasang foto, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan:
Periksa aturan lamaran perusahaan
Ini jarang terjadi, tapi terkadang beberapa perusahaan secara spesifik menyebutkan apakah mereka mengharuskan pelamar untuk mencantumkan foto atau tidak. Jika ada aturan seperti itu, ikuti aturan tersebut.
Patut dicermati juga kalau sekarang banyak perusahaan yang lebih menginginkan CV ATS. Dan penyertaan foto dapat membuat sistem ATS kesulitan membaca CV pelamar.
Jenis pekerjaan
Dalam industri kreatif atau pekerjaan yang melibatkan interaksi langsung dengan klien, foto bisa menjadi cara untuk menunjukkan kepribadian. Tapi untuk pekerjaan teknis, foto bisa jadi tidak terlalu relevan.
Bagaimana jika kamu melamar ke perusahaan multinasional atau luar negeri?
Cari tahu tentang budaya perusahaan yang kamu tuju. Dari mana asal perusahaan tersebut? Bagaimana praktik umum di industri yang mereka geluti?
Hal itu sangat penting karena aturan mengenai foto bisa berbeda dari satu negara ke negara lain.
Untuk mengetahui lebih lanjut, lihat contoh-contoh di bawah ini:
- Uni Eropa
Pelamar boleh menyertakan foto di CV, bahkan disarankan. Di Italia, tak ada aturan yang mewajibkan. Kalaupun pelamar ingin memasang foto, upayakan berupa foto formal dengan latar belakang netral.
- Amerika Serikat
Jangan, kecuali perusahaan memintanya.
- Britania Raya
Aturan mengenai foto di CV di Britania Raya tergantung pada posisi yang kamu lamar. Jika kamu melamar sebagai sales, misalnya, menyertakan foto bisa jadi ide bagus supaya perekrut dapat melihat rupa kamu.
Tapi pada umumnya, perusahaan-perusahaan di sana tidak membutuhkan foto pelamar di CV. Mereka lebih senang melihat prestasi dan kemampuan pelamar ketimbang tampangnya.
- Afrika
Boleh, kecuali di Afrika Selatan. Alasan pelarangan foto di Afrika Selatan mirip dengan di Amerika Serikat.
- Australia & Selandia Baru
Tidak ada aturan yang melarang atau mewajibkan. Keputusan akhir berada di tangan pelamar apakah perlu memasang foto atau tidak.
Tapi perlu diketahui juga, penyertaan foto merupakan praktik yang kurang umum di sana.
- Asia
Boleh, tapi kembali lagi pada kebiasaan dan budaya perusahaan. Kamu tentu tak perlu menyertakan foto CV bila melamar pada perusahaan yang biasanya menerima CV ATS.
Kesimpulan
Tidak ada jawaban mutlak untuk pertanyaan “apakah wajib mencantumkan foto di CV?” Apakah kamu perlu memasang foto pada CV atau tidak, sangat bergantung pada perusahaan, jenis pekerjaan yang kamu incar, dan negara asal perusahaan.
Pastikan kamu membaca aturan lamaran dengan teliti dan lakukan riset jika informasi tidak tersedia. Dengan begitu, CV kamu tidak hanya relevan tetapi juga sesuai dengan ekspektasi perekrut.
Bagaimana menurut kamu sendiri? Apa foto benar-benar penting untuk CV?