Dalam dunia pengembangan web, efisiensi merupakan salah satu hal penting untuk diperhatikan. Nah, biar kerja kamu lebih efisien, ada baiknya kamu mencoba bantuan Aruna AI, model kecerdasan buatan yang canggih dan simpel. Dengan memakai prompt yang tepat, kamu dapat memperoleh bantuan dalam pembuatan kode, penyelesaian bug, hingga perancangan arsitektur sistem.
Lewat artikel ini, kami menyajikan kumpulan contoh prompt praktis yang dapat kamu gunakan untuk menggunakan Aruna AI dalam konteks coding. Kamu juga bisa memakai contoh-contoh ini untuk mempelajari cara menulis prompt. Setelah itu, kamu buat prompt sendiri sesuai dengan kebutuhan dan situasimu.
Selamat mencoba.
1. Pembuatan Kode
Buatlah halaman login sederhana menggunakan HTML dan CSS dengan form yang berisi input untuk username dan password.
Generate komponen React untuk menampilkan daftar produk dengan data produk yang diberikan dalam bentuk array objek.
2. Penyelesaian Kode
Lengkapi fungsi JavaScript ini untuk menghitung jumlah angka genap dalam sebuah array: function countEvenNumbers(arr) { // kode di sini }.
Selesaikan kode Python ini untuk membaca file CSV dan mengembalikan data dalam bentuk dictionary: import csv def read_csv(file_path): with open(file_path, ‘r’) as file: reader = csv.DictReader(file) # kode di sini.
3. Konversi Kode
Konversi fungsi berikut dari JavaScript ke TypeScript: function greet(name) { return ‘Hello ‘ + name; }.
Ubah kode CSS ini menjadi kode yang setara dalam Sass: .container { display: flex; justify-content: center; }.
4. Penjelasan Kode
Jelaskan apa yang dilakukan oleh fungsi berikut ini: function debounce(func, wait) { let timeout; return function(…args) { clearTimeout(timeout); timeout = setTimeout(() => func.apply(this, args), wait); }; }.
Apa yang dilakukan oleh query SQL berikut: SELECT name, age FROM users WHERE age > 30 ORDER BY age DESC;?
5. Review Kode
Review kode berikut untuk menemukan potensi masalah atau perbaikan: function calculateSum(a, b) { return a + b; } const result = calculateSum(5, 10); console.log(result);.
Tinjau kode Python ini untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan logika: def find_max(numbers): max_num = numbers[0] for num in numbers: if num > max_num: max_num = num return max_num.
6. Refaktor Kode
Refactor fungsi berikut agar lebih efisien: function findPrimeNumbers(limit) { let primes = []; for (let i = 2; i <= limit; i++) { let isPrime = true; for (let j = 2; j < i; j++) { if (i % j === 0) { isPrime = false; break; } } if (isPrime) { primes.push(i); } } return primes; }.
Refactor kode ini untuk menggunakan async/await daripada promise chaining: function getData() { fetch(‘https://api.example.com/data’) .then(response => response.json()) .then(data => console.log(data)) .catch(error => console.error(‘Error:’, error)); }.
7. Keamanan
Tambahkan validasi input pada rute Express.js ini untuk mencegah serangan XSS: app.post(‘/submit’, (req, res) => { const { input } = req.body; // kode di sini });.
Terapkan enkripsi pada data sensitif sebelum menyimpannya ke dalam database menggunakan Node.js.
8. Debugging Kode
Debug fungsi berikut yang tidak mengembalikan hasil yang diharapkan: function multiply(a, b) { return a + b; }.
Temukan dan perbaiki bug dalam komponen React ini yang menyebabkan crash saat render: function UserProfile({ user }) { return <div>{user.name}</div>; }.
9. Arsitektur dan Sistem
Desain arsitektur microservices untuk aplikasi e-commerce dengan layanan terpisah untuk pengguna, produk, dan pesanan.
Buat diagram sistem untuk aplikasi manajemen proyek yang menggunakan frontend React, backend Node.js, dan database MongoDB.