Foto pada CV adalah salah satu elemen pertama yang dilihat oleh perekrut. Karena itu, foto CV juga sering kali menjadi penentu kesan pertama. Foto yang baik bisa memperkuat citra profesionalmu, sementara foto yang buruk bisa memberi kesan yang negatif.
Sayangnya, masih ada pelamar yang melakukan kesalahan umum saat memilih atau membuat foto CV mereka, apalagi jika mereka memutuskan untuk membuat sendiri foto CV mereka. Apa kamu pernah melakukannya?
Artikel ini akan membahas 9 kesalahan yang sering terjadi dalam membuat foto CV, dan bagaimana cara menghindarinya untuk memastikan foto CV-mu tampil sempurna.
1. Menggunakan selfie atau foto kasual
Salah satu kesalahan terbesar adalah menggunakan foto selfie atau foto kasual. Foto jenis ini jelas tidak sesuai untuk CV, karena kesannya tidak profesional. Perekrut menginginkan kesan yang serius, profesional, dan siap bekerja dari para pelamar.
Solusi:
Hindari foto yang diambil dalam situasi santai atau tidak relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Pilih foto yang diambil dengan kamera profesional atau menggunakan kamera ponsel dengan kualitas baik di tempat yang tepat.
2. Background yang tidak sesuai
Menggunakan latar belakang yang berantakan atau terlalu ramai, seperti kamar tidur, tempat umum, atau ruang yang penuh dengan barang, bisa mengalihkan perhatian dari wajahmu. Ini membuat perekrut kesulitan fokus pada kamu sebagai kandidat.
Solusi:
Gunakan latar belakang yang polos atau netral, seperti dinding putih, abu-abu, atau warna pastel. Jika kamu memilih latar belakang luar ruangan, pastikan latar belakangnya minimalis dan tidak mengganggu fokus utama, yakni kamu sebagai sang pelamar kerja. Pastikan juga foto tetap terlihat bersih dan terorganisir.
3. Pencahayaan yang buruk
Foto dengan pencahayaan yang terlalu gelap atau terlalu terang bisa merusak kualitas foto. Pencahayaan yang tidak tepat bisa menghasilkan bayangan yang mengganggu atau membuat detail wajahmu terlihat kabur.
Solusi:
Gunakan pencahayaan yang lembut dan merata. Cahaya alami adalah pilihan terbaik. Jadi jika memungkinkan, ambil foto di dekat jendela dengan cahaya matahari yang masuk.
Hindari pencahayaan dari belakang yang bisa membuat wajah terlihat gelap, atau pencahayaan dari samping yang menciptakan bayangan yang kentara.
4. Ekspresi wajah yang kurang tepat
Ekspresi wajah yang terlalu serius atau cemberut dapat membuatmu terlihat kaku dan tidak ramah. Sebaliknya, senyum lebar atau tertawa berlebihan bisa memberikan kesan yang terlalu santai dan tidak profesional.
Solusi:
Gunakan ekspresi wajah yang alami dan ramah. Senyum tipis yang ringan sudah cukup untuk menunjukkan kepercayaan diri dan keterbukaan. Jangan terlalu kaku, tapi pastikan ekspresimu tetap profesional dan sesuai dengan tujuan CV tersebut.
5. Memakai pakaian yang tidak tepat
Pakaian yang terlalu kasual, seperti kaus oblong, pakaian dengan pola mencolok, atau warna yang terlalu cerah bisa mengurangi kesan profesional dalam foto CV-mu. Ini memberi pesan bahwa kamu tidak serius dalam mempersiapkan diri untuk pekerjaan yang kamu lamar.
Solusi:
Kenakan pakaian formal atau semi-formal yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang kamu tuju. Misalnya, jika kamu melamar di perusahaan korporat, pilih jas atau kemeja. Jika kamu melamar di industri kreatif, pakaian semi-formal atau smart casual bisa lebih cocok. Pastikan pakaianmu bersih, rapi, dan tidak ada kerutan.
Baca juga: Foto pada CV, Apakah Harus Dipasang?
6. Resolusi foto yang rendah
Menggunakan foto dengan resolusi rendah dapat membuat wajahmu tampak buram, apalagi jika CV dicetak atau dilihat di layar besar. Foto yang buram atau pixelated bisa memberikan kesan buruk dan merusak kualitas keseluruhan CV-mu.
Solusi:
Pastikan foto yang kamu pilih memiliki resolusi tinggi. Foto dengan resolusi 300 DPI atau lebih bakalan cocok untuk dicetak dan jelas terlihat pada layar.
7. Menggunakan filter berlebihan
Filter yang berlebihan atau melakukan edit yang tidak natural dapat membuat foto terlihat kurang profesional. Filter yang terlalu mencolok atau perubahan drastis pada warna kulit atau fitur wajah akan memberikan kesan tidak autentik.
Solusi:
Lakukan sedikit editing hanya untuk memperbaiki pencahayaan atau warna foto. Hindari filter yang membuat foto terlihat tidak alami. Tujuan foto CV adalah untuk menampilkan dirimu yang sebenarnya dengan cara terbaik, bukan versi yang sudah diubah secara drastis.
8. Pose yang tidak profesional
Pose yang terlalu santai atau berlebihan, seperti tangan di dagu atau duduk dengan postur tubuh yang terlalu santai, dapat memberikan kesan tidak serius. Foto dengan pose yang salah bisa membuatmu terlihat tidak siap untuk dunia kerja.
Solusi:
Pilih pose yang simpel dan profesional. Berdiri atau duduk dengan postur tubuh yang tegak dan sedikit menghadap kamera. Pastikan bahu rileks dan tubuh terlihat nyaman, tetapi tetap profesional. Hindari pose yang terlalu dramatis atau terlihat tidak alami.
9. Menggunakan foto full body
Foto full body sering kali tidak diperlukan dan bisa mengalihkan perhatian dari wajahmu yang seharusnya menjadi fokus utama. Foto seperti ini cenderung lebih umum digunakan di platform lain seperti media sosial atau portofolio, bukan untuk CV.
Solusi:
Gunakan foto close-up yang hanya menunjukkan bagian atas tubuhmu. Dengan demikian, wajahmu bisa terlihat jelas dan fokus, yang sangat penting untuk membuat kesan pertama yang baik.
Itu dia 9 kesalahan yang sering orang lakukan saat membuat foto CV. Jika kamu tidak mau ribet, kamu sebenarnya bisa menggunakan teknologi AI untuk membuat foto CV. Dan kamu hanya perlu mengunggah beberapa foto. Nantinya AI akan mengedit selfie kamu jadi foto CV yang profesional dan ciamik.
Penasaran? Coba buka Rupa.AI Studio, dan buktikan sendiri keunggulan teknologi AI.
Baca juga: Jangan Langsung Dikirim! Ketahui Dulu 8 Contoh CV yang Buruk