10 Kesalahan dalam Foto Lamaran Kerja yang Harus Kamu Hindari

Daftar Isi

Foto lamaran kerja bukan sekadar hiasan di CV. Ini adalah kesempatan emas untuk memberikan kesan pertama yang memukau HRD. Coba bayangkan jika kamu menjadi personel HRD. Di antara ratusan tumpukan lamaran yang masuk, kamu pasti bakal lebih tertarik pada pelamar dengan foto yang profesional, bukan?

Jadi sebelum kamu mengirim lamaran kerjamu, ketahui dulu beberapa kesalahan umum yang acapkali dilakukan para pelamar kerja dalam membuat foto lamaran kerja. Percaya deh, kamu tak akan mau terjebak dalam kesalahan-kesalahan ini. Makanya, yuk simak daftar kesalahan yang wajib dihindari saat memilih foto lamaran kerja.

1. Menggunakan Foto Lama

Foto lama untuk lamaran kerja
Memang gayanya keren, tapi ini jelas bukan foto terbaru

Mungkin kamu sering merasa nuansa nostalgia saat melihat foto lamamu. Tapi saat melamar kerja, foto lama bukanlah pilihan yang tepat, sekalipun wajah kamu tak banyak berubah dari dulu. Dan percayalah, HRD memiliki mata elang untuk mendeteksi detail kecil pada fotomu.

Lagi pula, menggunakan foto yang diambil beberapa tahun yang lalu menunjukkan bahwa kamu kurang serius dalam melamar pekerjaan. Kasarnya sih, kalau kamu nggak mau repot-repot update foto, bagaimana dengan hal lainnya yang lebih penting?

Selain itu, foto lamamu barangkali tidak mencerminkan penampilan terkinimu. Mungkin saja kamu sudah punya gaya rambut baru atau postur tubuh yang berbeda.

2. Foto dengan Resolusi Rendah

Foto resolusi rendah lamaran kerja
“Ah, biarin buram sedikit, yang penting wajahku kelihatan.”

Waduh, jangan sampai deh. Di sini kamu harus memastikan kalau HRD tak perlu mengeluarkan upaya ekstra hanya untuk melihat detail wajahmu.

Di zaman serba digital ini, foto beresolusi rendah bisa menandakan kamu kurang update dengan perkembangan teknologi. Atau malah, bisa jadi HRD berpikir kamu kurang teliti. Di era smartphone canggih seperti sekarang, mendapatkan foto berkualitas tinggi bukanlah hal yang sulit. Bahkan banyak kamera ponsel yang menawarkan resolusi setara kamera profesional.

3. Pemilihan Pakaian yang Tidak Tepat

Pakaian tidak tepat untuk foto lamaran
Ini cuma contoh ekstrem, contoh yang amat sangat tidak disarankan buat ditiru

Pernah dengar istilah “Dress for the job you want, not the job you have”? Prinsip ini juga berlaku saat kamu memilih pakaian untuk foto lamaran kerja. Bukan berarti kamu harus tampil super formal, tapi pakaian yang tepat bisa meningkatkan kesan profesionalismu di mata HRD.

Misalnya, memakai kaos oblong bergambar band favoritmu mungkin keren buat hangout bareng teman-teman. Tapi untuk foto lamaran? Hmm, mungkin kurang pas.

Sebaliknya, kemeja polos atau blus dengan warna netral merupakan pilihan aman untuk menunjukkan keseriusanmu. Dan jika kamu melamar ke industri kreatif atau media, kamu bisa mengenakan kemeja flanel.

Satu lagi, sebaiknya hindari warna-warna terang yang bisa mengalihkan perhatian dari wajahmu. Pilihlah warna-warna kalem seperti biru navy, abu-abu, atau putih yang bisa memberikan kesan elegan dan profesional.

4. Ekspresi Wajah yang Tidak Alami

Ekspresi wajah tidak alami
Contoh ekspresi wajah yang terlalu dibuat-buat. Dia pasti nggak nyaman tuh.

Saat HRD melihat foto lamaran kerja, mereka tak hanya melihat penampilan, tapi juga mencoba “membaca” kepribadian pelamar lewat ekspresi wajah. Nah, kalau kamu memaksakan senyum lebar padahal itu bukan gaya kamu, atau malah terlihat kaku seperti patung lilin, bisa-bisa kesan pertamamu kurang maksimal.

Sebenarnya tak ada salahnya kok menunjukkan senyum alami atau ekspresi serius, asalkan itu mencerminkan dirimu. Yang jadi masalah adalah ketika ekspresimu terlihat dipaksakan. Ibaratnya, kalau di foto saja kamu terlihat tidak natural, bagaimana dengan interaksi langsung nantinya?

Tips sederhananya, saat sesi foto coba bayangkan kamu sedang berbicara dengan teman dekat atau keluarga. Biarkan wajahmu menunjukkan ekspresi alami tanpa tekanan.

5. Latar Belakang yang Berantakan

Latar belakang berantakan pada foto lamaran kerja
Jika latar belakang fotomu seperti contoh di atas, lebih baik tak usah dikirim lamarannya.

Latar belakang yang berantakan bakal mengalihkan fokus HRD dari wajahmu. Bukannya terkesan dengan kualifikasimu, mereka malah sibuk mencari tahu apa saja barang-barang yang berserakan di belakangmu.

Solusinya, pilih latar belakang yang sederhana dan netral. Sebagai contoh, dinding putih polos atau latar dengan warna pastel.

Hindari mengambil foto di tempat-tempat ramai seperti kafe atau taman kota yang penuh dengan aktivitas. Bisa-bisa HRD malah terkesima pada orang-orang yang lalu lalang di belakangmu.

Baca juga: 11 Tips Ampuh untuk Bikin Profil LinkedIn yang Menarik

6. Pencahayaan yang Buruk

Pencahayaan buruk pada foto
Hmm, misterius. Tapi HRD kami kebetulan sedang tak butuh orang misterius.

Dengan pencahayaan yang tepat, wajahmu bisa terlihat lebih cerah dan jelas. Namun sebaliknya, jika pencahayaan yang buruk, foto lamaran kerjamu bakal terlihat gelap, buram, atau bahkan terlalu terang.

Tak perlu lampu studio mahal untuk mendapatkan pencahayaan yang baik. Manfaatkan saja cahaya alami di pagi atau sore hari. Dan jika kamu memilih untuk mengambil foto di dalam ruangan, pastikan ruangan tersebut memiliki sumber cahaya yang cukup, seperti jendela besar atau lampu dengan intensitas yang bisa diatur.

Hindari juga penggunaan flash kamera yang langsung mengarah ke wajah. Itu bisa membuat wajahmu terlihat pucat dan datar. Kalau perlu, minta bantuan teman untuk memegang lampu tambahan. Solusi lainnya, gunakan reflektor sederhana seperti kertas putih untuk memantulkan cahaya ke wajahmu.

7. Menggunakan Filter Berlebihan

Penggunaan filter berlebihan
Filter! Solusi ampuh buat menutupi komedo dan bekas jerawat! Yeaaah!

Di era media sosial saat ini, siapa sih yang tak suka bermain-main dengan filter? Mulai dari yang bikin kulit jadi mulus, mata jadi berkilau, hingga yang bikin wajahmu jadi mirip artis Korea. Seru memang, tapi untuk foto lamaran kerja? Jangan coba-coba.

Filter berlebihan bisa membuat wajahmu terlihat tidak alami. HRD tentu ingin melihat wajah asli kamu, bukan versi yang sudah disunting habis-habisan. Lagi pula penggunaan filter bisa menimbulkan kesan bahwa kamu kurang percaya diri dengan penampilan aslimu.

Sebagai gantinya, fokuslah pada teknik fotografi dan pencahayaan yang tepat untuk menonjolkan fitur terbaikmu. Jika kamu merasa perlu melakukan sedikit retouch, pastikan hanya memperbaiki area tertentu tanpa mengubah bentuk atau warna asli wajahmu. Contohnya seperti menghilangkan jerawat atau memperjelas detail mata.

8. Mengandalkan Selfie (dan Berpikir HRD Akan Terkesan dengan Fotomu)

Mengandalkan selfie untuk foto lamaran
“HRD lebih suka pose duck face atau pose migren, ya?”

Selfie memang jadi tren yang tak ada matinya. Dari mulai anak SMP hingga para selebgram, hampir semua orang suka selfie. Tapi saat berbicara soal foto lamaran kerja, sebaiknya kamu berpikir dua kali sebelum mengandalkan jepretan tanganmu sendiri.

Mengapa? Karena selfie cenderung memberikan perspektif wajah yang kurang proporsional. Sudut yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa membuat fitur wajahmu terlihat aneh. Belum lagi, risiko getaran tangan yang membuat foto jadi kurang fokus.

Jangan biarkan kesempatan emasmu untuk dapat pekerjaan terbuang, hanya karena kamu terlalu percaya diri dengan tongkat selfie.

9. Mengabaikan Rambut dan Makeup

Mengabaikan rambut di saat genting
“Gua tahu HRD perusahaan X berewokan semua. Mereka pasti terpesona sama berewok gua.”

Jika selama ini kamu tidak sadar, rambut dan makeup itu memberikan dampak besar pada keseluruhan penampilanmu lho. Rambut yang rapi menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang terorganisir dan memperhatikan detail. Jadi sebelum sesi foto, pastikan untuk menyisir rambutmu dengan baik. Kalau perlu, kunjungi salon langgananmu untuk mendapatkan potongan yang pas.

Sementara itu untuk makeup, kurangi penggunaan warna-warna mencolok. Pilih makeup natural yang menonjolkan fitur wajahmu tanpa membuatnya terlihat berlebihan. Ingat, fungsi foto lamaran kerja adalah untuk menampilkan wajah aslimu, bukan sarana transformasi menjadi karakter lain.

Oh ya, bagi kamu para pria, kamu tentu tidak perlu makeup. Meski begitu, pastikan wajahmu bersih dari minyak dan kumis serta jenggotmu terawat dengan baik.

10. Tidak Memeriksa Detail Sebelum Mengirim

Ilustrasi orang panik
Contoh ekspresi orang yang baru ingat dia salah mengirimkan foto lamaran kerja.

Selesai sesi foto, kamu mungkin langsung bersemangat untuk mengirimkannya bersama CV-mu. Tapi tunggu dulu! Sudahkah kamu memeriksa detail fotomu dengan seksama? Kesalahan kecil seperti noda di baju, rambut yang berdiri, atau bahkan bekas lipstik di gigi bisa jadi terlewat jika kamu terburu-buru.

Kesalahan-kesalahan kecil ini mungkin terdengar sepele, tapi bisa memberikan kesan bahwa kamu adalah tipe orang yang kurang teliti. HRD tentu menginginkan kandidat yang cermat dalam setiap pekerjaannya.

Sebelum mengirim foto lamaran kerja, luangkan waktu beberapa menit untuk memeriksa detailnya. Zoom in foto untuk memastikan tidak ada kesalahan yang luput dari mata kamu. Jika perlu, minta pendapat teman atau keluargamu. Mereka mungkin melihat sesuatu yang kamu lewatkan.

Baca juga: Panduan Memilih Foto Profil LinkedIn yang Profesional untuk Pria

Kesimpulan

Kalau kamu serius ingin memberikan kesan terbaik, lebih baik investasi sedikit untuk foto di studio atau minta bantuan teman yang jago fotografi. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan foto dengan komposisi, pencahayaan, dan perspektif yang tepat.

Opsi lainnya? Kamu bisa memakai jasa dari Rupa.AI Headshot, solusi canggih yang bisa mengubah fotomu terlihat profesional.

Penggunaannya juga gampang sekali. Tanpa perlu repot ke studio foto, kamu bisa mendapatkan serangkaian foto headshot profesional hanya dalam waktu sekitar satu jam. Ya, kamu tak salah baca. Rupa.AI dibekali teknologi kecerdasan buatan nan canggih. Jadi kamu cukup upload fotomu, dan voila! Fotomu siap bersinar di CV atau media sosialmu.

Tak usah berlarut-larut dalam keraguan. Biaya memakai Headshot murah kok. Kalau tidak percaya, coba saja kamu periksa detailnya di sini.

Dhika Sacawisastra

Dhika Sacawisastra

Penulis di Rupa.AI sekaligus tukang riset prompt Aruna AI. Punya minat besar terhadap dunia kecerdasan buatan. Pencinta komedi, tapi lawakannya sering kali garing. Mantan penulis dan editor di Selipan dot com.
Dhika Sacawisastra

Dhika Sacawisastra

Penulis di Rupa.AI sekaligus tukang riset prompt Aruna AI. Punya minat besar terhadap dunia kecerdasan buatan. Pencinta komedi, tapi lawakannya sering kali garing. Mantan penulis dan editor di Selipan dot com.
Facebook
Twitter
LinkedIn

Rupa.AI Products

Artvatar

Ubah foto profil biasa jadi luar biasa hanya dalam 1 jam dengan Artvatar.

Headshot

Ubah foto selfie biasa jadi foto profesional dalam 1 jam.

K-Beauty

Rasakan Pengalaman Photoshoot Ala Korea Tanpa Keluar Rumah

Related Post

Scroll to Top