Dewasa ini AI image generator sudah mampu menghasilkan gambar yang sangat mirip dengan foto. Kami bahkan telah membuatkan tutorial membuat gambar realistis menggunakan Midjourney. Tapi karena kemampuan AI yang kian canggih pula, makin sulit bagi kita untuk membedakan foto hasil jepretan manusia dan gambar buatan kecerdasan buatan.
Itu bukan berarti menggunakan gambar buatan AI merupakan dosa besar. Tak masalah jika kamu memakai gambar AI di media sosial atau konten kreatif, apalagi kalau kamu memberi keterangan bahwa itu adalah gambar AI. Yang jadi masalah adalah jika orang menggunakannya untuk merugikan orang lain, seperti berita palsu atau hoaks.
Untuk itu, tak ada salahnya bila kamu tahu cara mendeteksi gambar AI. Cari tahu caranya di bawah ini nih.
Catatan: Gambar AI yang kami maksud merupakan gambar yang dihasilkan oleh alat pembuat gambar AI seperti Midjourney, Dall-E, dan Stable Diffusion. Dengan kata lain, gambar tersebut dibuat dengan menggunakan data-data yang ada di internet. Cara kerja mereka agak berbeda dengan Rupa.AI, misalnya, yang menggunakan sumber gambar langsung dari pengguna dan pelanggan.
1. Lihat Tangan dan Jari Subjek Gambar
Alat pembuat gambar AI sudah makin terampil dalam membuat gambar yang sempurna. Tapi terkadang mereka masih melakukan kesalahan saat menampilkan detail seperti lengan, tangan, dan jari. Ini beberapa masalah yang biasanya muncul:
- Jumlah jari kelebihan. Contoh: tangan subjek gambar memiliki enam atau tujuh jari.
- Terdapat kekurangan pada jari tangan. Misalnya, tidak ada jempol.
- Posisi lengan atau tangan tidak natural, mustahil ditiru oleh manusia normal.
- Ukuran tangan atau jari yang panjang sebelah.
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh di bawah ini.
Sekarang kamu bayangkan, bagaimana caranya si bapak master kungfu memposisikan lengannya seperti itu? Sehebat-hebatnya master kungfu, tak mungkin dia menekuk lengannya sedemikan rupa.
Selanjutnya, kita periksa contoh kedua.
Secara sekilas, tak ada yang aneh pada gambar di atas. Tapi coba perhatikan kedua jempolnya. Jempol pada tangan kiri nampak lebih panjang dan ramping ketimbang jempol kanan. Meski begitu, si Mas pada gambar tetap tersenyum hangat seakan tak ada yang salah pada jempolnya itu.
Para pengembang generator gambar AI tahu akan masalah tersebut, dan mereka rajin memberikan update pada aplikasi mereka. Alhasil, AI mereka makin terampil membuat lengan dan jari yang realistis.
Tapi tetap saja, kesalahan masih terjadi (kendati sudah terhitung jarang). Dua gambar pada contoh di atas pun dihasilkan oleh Midjourney versi 6, yang notabenenya adalah versi terbaru.
2. Teks yang Kacau
AI image generator pada dasarnya berfungsi untuk memproduksi gambar, bukan teks. Jadi jika kamu memintanya untuk menyertakan teks di dalam gambar, biasanya teks yang mereka hasilkan sangat jauh dari harapan. Lihat contoh ini:
Sepertinya kami tak perlu menjelaskan apa yang salah pada teks tersebut.
Namun teks pada contoh itu masih sedikit terstruktur. Acapkali AI image generator sama sekali tak mampu membuat teks dengan benar, sekalipun pengguna memberinya instruksi yang jelas dan detail. Bahkan tak jarang hasil teks terlihat seperti bahasa buatan yang tak akan dimengerti oleh satu pun manusia bumi. Mungkin hanya manusia Namek atau bangsa Saiya saja yang bisa membacanya.
Situasi mungkin akan berubah jika pengembang memberikan update yang bikin AI mampu menghasilkan teks koheren. Kabarnya, Stable Diffusion sudah berhasil melakukannya lewat Stable Diffusion versi 3.
3. Detail yang Tidak Berimbang atau Tidak Simetris
Apa kamu menemukan kecacatan pada kolase gambar di atas?
Jika kamu kesulitan, kami beri tahu: Kumis pada pria di tengah sama sekali tidak simetris. Dan kami yakin, tak akan ada orang waras yang berani keluar rumah dengan kumis semacam itu.
Dan itu tak hanya bisa terjadi pada kumis, tapi juga pada mata, gigi, telinga, dan bahkan barang seperti anting atau gunting.
4. Latar Belakang Gambar Diblur
Memang, tak semua gambar dengan latar belakang blur merupakan karya dari kecerdaasan buatan. Tapi tak dipungkiri kalau AI image generator sering kali mengaburkan latar belakang gambar hingga mirip dengan tekstur kasar.
Alasannya? Agar detail-detail yang aneh atau salah tidak terlihat oleh mata kita.
Detail-detail tersebut bisa berupa bangunan dengan arsitektur yang tidak tertata rapi; pencahayaan yang tak akurat; hingga kerumunan orang yang nampak tak natural, seperti penonton di game Pro Evolution Soccer zaman PlayStation 2.
5. Ada Sesuatu yang Ganjil Pada Wajah Subjek
Orang yang masih jarang terpapar gambar buatan AI mungkin akan kesulitan menerapkan cara ini. Tapi jika kamu sudah terbiasa melihatnya, kamu pasti bisa mendeteksi gambar AI hanya dengan memerhatikan subjek gambar, terutama jika si subjek adalah manusia.
Hal yang paling menonjol adalah kamu akan merasakan perasaan tidak nyaman saat melihat wajah si subjek. Seakan-akan kamu tengah melihat manusia betulan, tapi sebenarnya bukan.
Perasaan tak nyaman itu bisa bersumber dari tatapan mata si subjek gambar, ekspresinya, atau bahkan fitur-fitur wajahnya.
6. Teliti Konteks pada Gambar
Jagat maya pernah dihebohkan dengan beredarnya gambar Paus Fransiskus mengenakan jaket puffer nan trendi. Banyak orang yang percaya bahwa gambar itu asli, walaupun banyak juga yang tak memercayainya.
Nah, jika suatu saat nanti kamu melihat gambar yang aneh dari figur publik atau orang terkenal, coba pikirkan apakah mungkin orang tersebut melakukan hal atau aktivitas seperti pada gambar? Sebagai contohnya, apakah mungkin Paus Fransiskus memakai jaket gelembung seperti yang biasa dipakai oppa Korea?
Kalau kamu sulit membayangkannya, kemungkinan besar gambar itu palsu.
7. Gunakan Alat Pendeteksi
Jumlah AI image generator kini banyak sekali jumlahnya, sampai-sampai kamu pun mungkin akan pusing memilihnya. Di sisi lain, alat pendeteksi gambar AI di internet pun sudah banyak jumlahnya, sampai-sampai kamu mungkin akan pusing memilihnya. Dan ironisnya, alat pendeteksi gambar AI menggunakan kecerdasan buatan untuk bekerja.
Alat-alat pendeteksi ini sebenarnya tidak seratus persen akurat, yang mana itu berarti mereka berpotensi gagal mendeteksi atau salah menganalisis gambar AI. Tapi setidaknya, kamu bisa sedikit terbantu untuk permulaan, sebelum membuat penilaian akhir dengan menggunakan daya analisismu.
Dari sekian banyak alat pendeteksi gambar AI, ini beberapa di antaranya. Klik saja tautannya untuk mengarahkan kamu ke situs mereka.
- AI or Not
- TinEye
- Hive Moderation (Hive AI Detector)
Nah, itulah dia cara untuk mendeteksi gambar buatan AI. Tapi perlu dicatat, teknologi AI terus berkembang dengan pesat. Suatu saat nanti AI image generator mungkin mampu menciptakan gambar sempurna tanpa satu pun cacat, gambar yang sepenuhnya mirip hasil jepretan fotografer profesional.
Namun untuk sekarang, kamu bisa melatih mata kamu untuk mendeteksi gambar buatan AI dengan tips dari kami. Semoga bermanfaat ya.