Perbedaan CV dan Resume: Panduan Lengkap untuk Pencari Kerja

Daftar Isi

Bingung ya apa perbedaan antara CV dan resume? Kamu bukan satu-satunya orang di dunia ini yang merasa seperti itu. Banyak kok pencari kerja yang sering menyamakan CV dan resume. Padahal, memahami perbedaan keduanya bisa jadi kunci sukses kamu mendapatkan kesempatan emas dalam hidup.

Jadi yuk, kita bedah perbedaan keduanya. Jangan sampai kamu salah kirim. Yang dibutuhkan resume, kamu malah mengirim CV. Itu kesalahan kecil tapi fatal.

Ilustrasi perbedaan CV dan resume

1. Definisi dan Tujuan Utama

Definisi CV (curriculum vitae)

CV, atau Curriculum Vitae, berasal dari bahasa Latin yang berarti “jalan hidup”. CV memberikan gambaran lengkap tentang riwayat hidup kamu, dari mulai informasi serta kontak pribadi, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, keahlian, hingga prestasi-prestasi yang telah kamu raih selama ini.

Di Indonesia, CV seringkali menjadi dokumen wajib saat melamar pekerjaan, terutama untuk posisi-posisi yang membutuhkan keahlian khusus atau pengalaman tertentu.

Definisi resume

Berbeda dengan CV, resume berasal dari bahasa Perancis yang berarti “ringkasan”. Sesuai namanya, resume memberikan ringkasan singkat dan padat mengenai latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, dan keahlian yang relevan dengan posisi yang kamu lamar.

Di beberapa negara, terutama di Amerika Serikat, resume lebih sering digunakan daripada CV, terutama untuk posisi-posisi di industri, non-profit, dan sektor publik.

Tujuan utama

Nah, setelah mengetahui definisi dari kedua dokumen tersebut, penting untuk kamu pahami tujuan utama dari masing-masing dokumen. CV biasanya digunakan untuk memberikan gambaran lengkap tentang diri kamu, sehingga cocok untuk posisi yang membutuhkan detail kualifikasi dan pengalaman.

Sementara itu, resume lebih fokus pada poin-poin penting yang berhubungan dengan pekerjaan yang kamu lamar, sehingga pembaca (HRD atau perekrut) bisa mendapatkan gambaran cepat tentang kualifikasi kamu.

2. Perbedaan Utama CV dan Resume

Ilustrasi definisi dan tujuan CV dan resume

Dari panjangnya

CV biasanya lebih panjang dari resume karena mencakup seluruh riwayat hidupmu. Tidak jarang CV memiliki beberapa halaman, dua hingga sepuluh, terutama jika kamu memiliki banyak pengalaman kerja.

Di sisi lain, resume lebih fokus dan ringkas. Resume idealnya hanya terdiri satu halaman. Jika kamu punya riwayat kerja relevan yang panjang, upayakan untuk meringkasnya sedemikian rupa, sehingga resume kamu maksimal terdiri dari dua halaman.

Dari isi dan strukturnya

Dalam hal isi dan struktur, CV dan resume memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Di CV, kamu akan menemukan elemen-elemen seperti pendidikan, pengalaman kerja, publikasi, seminar yang pernah diikuti, beasiswa yang pernah diperoleh, proyek akademik, dan bahkan kegiatan ekstrakurikuler. Singkatnya, CV mencoba menampilkan gambaran lengkap tentang dirimu.

Sedangkan resume lebih selektif. Di dalamnya, kamu hanya akan menemukan keahlian yang kamu miliki, pengalaman kerja yang benar-benar relevan dengan posisi yang kamu lamar.

Dari konteks penggunaan

Kapan sebaiknya kamu menggunakan CV dan kapan menggunakan resume?

Di Indonesia, CV lebih sering digunakan, terutama saat melamar pekerjaan di perusahaan lokal. Selain itu, untuk posisi akademik atau penelitian, CV biasanya menjadi pilihan utama karena dapat menampilkan detail kualifikasi dan pengalamanmu.

Namun, jika kamu berencana melamar pekerjaan di perusahaan multinasional atau di luar negeri, terutama di Amerika Serikat, lebih baik kamu mengirimkan resume.

3. Kelebihan dan Kekurangan

Ilustrasi perbedaan antara CV dan resume

Kelebihan CV

  • Detail dan komprehensif: CV memberikan gambaran lengkap tentang dirimu, mulai dari pendidikan, pengalaman kerja, hingga prestasi. Bagi perusahaan yang ingin mengetahui latar belakang kandidat dengan detail, CV adalah pilihan yang tepat.
  • Fleksibel: Kamu bisa menyesuaikan CV sesuai dengan kebutuhan, menambahkan segala informasi yang kamu anggap penting untuk dilihat oleh perekrut.
  • Cocok untuk posisi tertentu: Untuk posisi yang membutuhkan kualifikasi khusus atau pengalaman tertentu, CV bisa menjadi alat yang efektif untuk menampilkan kualifikasimu.

Kekurangan CV

  • Berpotensi terlalu panjang: Bagi perekrut yang harus meninjau ratusan lamaran, CV yang panjang akan memakan waktu mereka.
  • Memerlukan update reguler: Kamu harus terus memperbarui CV-mu, menambahkan pengalaman, sertifikat, atau keahlian baru yang kamu peroleh. Begitu pula bila kamu menerbitkan karya.
  • Kurang spesifik: Karena sifatnya yang komprehensif, CV mungkin kurang fokus pada kualifikasi yang paling relevan dengan posisi yang kamu lamar.

Kelebihan resume

  • Ringkas dan fokus: Resume menyoroti keahlian dan pengalaman yang paling relevan dengan posisi yang kamu lamar, membuatnya lebih mudah dicerna oleh perekrut.
  • Mudah disesuaikan: Kamu bisa dengan mudah menyesuaikan resume untuk setiap lamaran kerja, menonjolkan kualifikasi yang paling sesuai dengan posisi tersebut.
  • Efisien: Bagi perekrut yang memiliki waktu terbatas, mereka dapat memperoleh informasi krusial dengan cepat jika membaca resume.

Kekurangan resume

  • Tidak memberikan gambaran lengkap: Karena sifatnya yang ringkas, kamu mungkin akan kesulitan menampilkan semua kualifikasi atau pengalaman yang kamu miliki.
  • Harus dibuat dengan cermat: Kesalahan kecil dalam resume bisa berdampak besar, mengingat informasi yang disajikan sangat terbatas.
  • Kemungkinan tidak sesuai untuk semua posisi: Untuk posisi yang membutuhkan detail kualifikasi, CV mungkin lebih sesuai daripada resume.

Baca juga: Cara Membuat CV ATS Memakai AI, Khusus buat Lulusan Baru

4. Tips Membuat CV dan Resume yang Efektif

Ilustrasi pria tengah menulis

Sesuaikan dengan posisi yang dilamar

Sebelum mulai menulis CV atau resume, penting bagi kamu untuk memahami posisi yang kamu incar. Apa saja kualifikasi yang dicari oleh perusahaan? Dengan mengetahui hal ini, kamu bisa menyesuaikan informasi apa saja yang sebaiknya kamu cantumkan.

Misalnya, jika kamu melamar posisi di bidang IT, pastikan kamu menonjolkan keahlian pemrograman atau sertifikasi terkait yang kamu miliki.

Pakai Kata Kunci yang Relevan

Di era digital ini, banyak perusahaan yang menggunakan sistem ATS (Applicant Tracking System) untuk menyaring lamaran kerja. Oleh karena itu, usahakan untuk memasukkan kata kunci yang relevan di CV atau resume. Kata kunci ini biasanya berkaitan dengan keahlian, kualifikasi, atau persyaratan lain yang dicantumkan dalam iklan lowongan kerja.

Periksa Ejaan dan Tata Bahasa

Kesalahan ejaan atau tata bahasa akan memberikan kesan negatif bagi perekrut. Maka setelah menulis CV atau resume, periksa lagi hasilnya dengan teliti. Jika perlu, minta teman atau keluarga untuk membacanya. Barangkali mereka bisa memberikan masukan yang berguna.

Gunakan Format yang Rapi dan Profesional

Tampilan CV atau resume yang rapi dan profesional bisa meningkatkan kesan pertama perekrut terhadapmu. Gunakan font yang mudah dibaca, seperti Arial atau Calibri, dan pastikan ukuran font konsisten di seluruh dokumen. Hindari penggunaan gambar atau desain yang berlebihan, kecuali kamu melamar posisi di bidang kreatif.

Sertakan Informasi Kontak yang Lengkap

Kamu mau tidak mau harus menyertakan informasi kontak yang lengkap dan up-to-date, termasuk nomor telepon, alamat email, dan profil LinkedIn (jika ada). Hal ini memudahkan perekrut untuk menghubungimu jika mereka tertarik dengan kualifikasimu.

Baca juga: Apa yang Dimaksud CV ATS Friendly?

5. Bagaimana Jika Kamu Melamar ke Perusahaan Luar Negeri?

Ilustrasi melamar kerja di luar negeri

Negara-negara di mana CV lebih banyak digunakan

Jika kamu berencana melamar pekerjaan di luar negeri, kamu perlu tahu bahwa istilah CV lebih populer ketimbang resume di beberapa negara. Di Britania Raya, Selandia Baru, dan sebagian negara Eropa bahkan tidak ada yang namanya resume. Jadi kalau sewaktu-waktu kamu melamar kerja di negara-negara tersebut, istilah CV bisa berarti dokumen berbentuk CV itu sendiri atau resume.

Namun, ada beberapa bagian di Eropa di mana CV dianggap sebagai dokumen yang lebih mendalam, yang menjelaskan seluruh jalannya karier seseorang. Pada sisi lain, resume dianggap sebagai ringkasan singkat dari riwayat kerja.

Di negara-negara Timur Tengah, Asia, dan Afrika, CV juga lebih umum, terutama untuk posisi yang membutuhkan detail kualifikasi dan pengalaman. Di Asia Selatan, terutama di India dan Bangladesh, kamu mungkin perlu mengisi bagian biodata dengan data pribadi lebih lanjut, seperti tanggal lahir, jenis kelamin, ras, etnisitas, status perkawinan, dan gaji.

Baca juga: Panduan Membuat CV Lamaran Kerja yang Benar 

Bagaimana dengan resume?

Sementara itu, istilah ‘resume’ lebih populer di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia. Di negara-negara ini, resume menjadi dokumen standar yang diperlukan saat melamar pekerjaan, khususnya untuk posisi di industri, non-profit, dan sektor publik.

Di Amerika Serikat dan Kanada khususnya, CV hanya digunakan untuk keperluan akademik, seperti melamar ke pekerjaan di bidang pendidikan; hibah; beasiswa; atau penelitian.

Jadi, jika kamu berencana melamar pekerjaan di salah satu dari negara-negara itu, pastikan kamu sudah mempersiapkan resume yang menarik dan sesuai dengan standar setempat.

Intinya, kamu jangan malas untuk mengecek terlebih dahulu. Apa kamu sebaiknya mengirim CV atau resume di negara tujuan kamu? Seperti apa formatnya? Apa ada yang menyediakan template-nya?

Baca juga: Cara Menyusun Resume yang Komprehensif

6. Tanya Jawab (FAQ)

Apa saya bisa menggunakan format CV Indonesia saat melamar pekerjaan atau melanjutkan pendidikan di luar negeri?

Tergantung negara tujuanmu. Meskipun CV Indonesia mungkin sudah cukup detail, beberapa negara memiliki format dan standar tertentu yang perlu kamu ikuti.

Sebagai contoh, jika kamu melamar pekerjaan di negara-negara anggota Uni Eropa, sebaiknya kamu menggunakan format Europass. Dan yang lebih penting, selalu lakukan riset tentang standar lamaran kerja di negara tujuanmu sebelum mengirimkan aplikasi.

Apa yang harus saya lakukan jika perusahaan meminta CV dan resume sekaligus?

Bila begitu kasusnya, berikan saja keduanya. CV-mu akan memberikan gambaran lengkap tentang latar belakangmu, selagi resume akan menyoroti keahlian dan pengalaman yang paling relevan dengan posisi yang kamu lamar. Hanya saja kamu perlu memastikan kalau informasi yang terdapat di dalam keduanya konsisten satu sama lain.

Apakah saya perlu menyertakan foto di CV atau resume saya?

Ini juga bergantung pada negara dan budaya kerja setempat. Di beberapa negara, seperti di banyak negara Eropa, menyertakan foto di CV adalah hal yang umum. Tapi di Amerika Serikat, biasanya foto tidak disertakan untuk menghindari potensi bias ras dalam proses seleksi. Jika kamu tidak yakin, cari tahu standar industri di negara atau perusahaan yang kamu tuju.

Bagaimana dengan di Indonesia?

Kebanyakan perusahaan di dalam negeri mengharapkan adanya foto di CV, sehingga menjadi kebiasaan bagi pencari kerja untuk menyertakan foto diri mereka. Meski demikian, gunakan foto yang menunjukkan kesan profesional dan sesuai dengan posisi yang kamu lamar.

Dan untuk itu, kamu bisa menggunakan Headshot dari Rupa.AI.

Headshot, solusi praktis untuk mendapatkan foto CV dan resume yang profesional

Kenapa kamu butuh foto CV dan resume yang profesional? Karena foto bisa memberikan kesan pertama yang kuat kepada perekrut. Jangan biarkan kesempatanmu untuk mendapat pekerjaan ideal terhalang oleh foto yang… kurang bagus.

Makanya, coba Headshot dari Rupa.AI, cara cepat untuk mendapatkan foto profil dengan kualitas studio tanpa harus repot ke studio. Dengan teknologi kecerdasan buatannya yang ultra canggih, Headshot dapat mengubah foto selfie biasa menjadi potret yang tampak profesional. Cocok banget buat kamu yang ingin meningkatkan kesan pertama melalui foto CV atau resume, atau bahkan foto profil Linked-In.

Jangan tunggu lagi! Tingkatkan peluangmu dengan foto profil yang memukau. Cek paket lengkapnya detik ini juga!

Dhika Sacawisastra

Dhika Sacawisastra

Penulis di Rupa.AI sekaligus tukang riset prompt Aruna AI. Punya minat besar terhadap dunia kecerdasan buatan. Pencinta komedi, tapi lawakannya sering kali garing. Mantan penulis dan editor di Selipan dot com.
Dhika Sacawisastra

Dhika Sacawisastra

Penulis di Rupa.AI sekaligus tukang riset prompt Aruna AI. Punya minat besar terhadap dunia kecerdasan buatan. Pencinta komedi, tapi lawakannya sering kali garing. Mantan penulis dan editor di Selipan dot com.
Facebook
Twitter
LinkedIn

Rupa.AI Products

Rupa.AI Studio

Ciptakan foto studio profesional hanya dengan selfie. Unggah foto dan barkan AI kami membuat foto profil artistik, headshot profesional, dan banyak lagi!

Headshot

Dapatkan foto headshot profesional dalam berbagai pilihan gaya dalam kenyamanan rumahmu. Cukup unggah selfie-mu, dan biarkan AI kami bekerja!

Aruna AI

Dari tugas kantor hingga rekomendasi film, Aruna AI siap membantu kamu 24/7. Cukup chat, dan dapatkan solusinya.

Related Post

Recent Post

Scroll to Top