Apakah etis jika kita memakai AI untuk membantu mengerjakan skripsi, tesis, disertasi, atau karya ilmiah pada umumnya?
Jawaban dari pertanyaan itu akan berbeda, tergantung pada siapa kamu menanyakannya. Ada yang berpandangan kalau penggunaan kecerdasan buatan dalam lingkup akademik merupakan bentuk kecurangan; ada pula yang mendukung pemakaiannya.
Kami dari Rupa.AI termasuk dalam kubu yang mendorong pemakaian AI dalam segala bidang (kecuali medis dan hukum). Tapi itu bukan berarti kami menyarankan kamu memanfaatkan AI buat menulis semua isi skripsi kamu.
Pemakaian AI dalam untuk mengerjakan skripsi itu ada cara yang benarnya. Dan dalam artikel ini, kami akan mengupasnya untuk kamu, wahai mahasiswa.
Demi kemudahan, kami akan menggunakan chatbot kecerdasan buatan Aruna AI sebagai contoh alatnya.
Bagaimana AI dapat membantu kamu menulis skripsi?
Kecerdasan buatan seperti Aruna AI memiliki keterbatasan kemampuan, dan itu hal penting yang harus kamu ingat tiap kali memakai AI (mau apa pun nama mereknya). Misalnya saja, AI terkadang berhalusinasi, sehingga menghasilkan informasi yang kurang akurat. Walaupun, fenomena tersebut acap kali terjadi, terutamanya, karena orang tidak memberikan prompt atau perintah yang detail.
Tapi justru itulah, jika kamu menyadari keterbatasan AI, kamu bisa menggunakannya dengan optimal memakai teknik tertentu. Tentu saja ada banyak cara, tapi beberapa orang menyarankan untuk menggunakan teknik yang disebut incremental prompting.
Dengan menggunakan teknik tersebut, itu berarti kamu perlu memecah prompt (instruksi/perintah) kompleks menjadi beberapa bagian yang spesifik, alih-alih memberinya instruksi secara sekaligus.
Begini gambaran kasar langkah-langkahnya:
- Untuk permulaan, kita beri Aruna AI informasi tentang ide-ide yang kamu miliki; konsep yang kamu punya; serta detail lain yang berhubungan dengan skripsi atau karya akademik yang akan kamu tulis.
- Kemudian, setelah Aruna AI memahami konteks dari penelitan kamu, barulah kamu menyuruhnya untuk membuatkan sesuatu. Contohnya, kerangka skripsi.
- Poin-poin pada kerangka skripsi tersebut selanjutnya kamu kembangkan sendiri menjadi paragraf. Lambat laun, kamu sudah memiliki draft awal skripsimu.
Mengapa pakai incremental prompting?
Terdapat beberapa manfaat jika kamu memakai teknik incremental prompting, di antaranya:
- Dengan menyuapi AI beberapa prompt yang spesifik, kamu dapat mencegah kesalahan respons atau kesalahpahaman yang mungkin terjadi jika kamu memberinya satu prompt yang terlalu luas.
- Prompt yang spesifik dan mendetail juga akan memudahkan AI dalam menghasilkan jawaban yang komprehensif. Sebaliknya, AI biasanya hanya memberikan respons yang seadanya jika kita memberinya satu prompt sekaligus.
- AI akan lebih gampang memahami topik yang kompleks apabila kita memecah prompt.
Mushtaq Bilal, profesor sekaligus peneliti dari Universitas Denmark Selatan, sudah membuktikan keunggulan dari incremental prompting. Dia menggunakan teknik tersebut pada salah satu chatbot AI untuk membuat kerangka artikel jurnal.
Pertama-tama, Bilal bertanya pada AI tentang konsep dan ide yang berkaitan dengan karya akademiknya, demi menggiring AI untuk memahami betul pengetahuan spesifik yang berguna baginya.
Setelah Bilal yakin bahwa AI mengerti tentang rencana jurnal akademiknya, dia lalu menyuruh AI untuk membuatkan kerangka artikel jurnalnya. Hasilnya memuaskan Bilal. Dia bahkan mengeklaim bisa menghemat waktu sekitar 20 jam berkat bantuan AI.
Apa yang Aruna AI bisa lakukan dalam membantu pembuatan skripsi?
Selain membuat kerangka tulisan, masih banyak hal yang bisa kamu minta pada Aruna AI untuk membantu kamu menyelesaikan skripsi.
1. Menjadi teman diskusi dan berbagi ide
Bila kamu mengalami kendala dalam menemukan ide atau topik yang bagus untuk penelitan, manfaatkan Aruna AI. Dia bahkan bisa memberi kamu ide dari beberapa sudut pandang yang berbeda.
Dan jangan hanya menggunakannya untuk ide dasar saja. Gunakan dia ketika kamu tersendat mengerjakan bagian tertentu dalam skripsimu. Misalnya, kamu bingung bagaimana menghubungkan suatu teori dengan argumen. Itu berarti saatnya kamu bertanya pada Aruna.
2. Merumuskan pertanyaan penelitian atau rumusan masalah
Ini salah satu hal penting dalam penulisan skripsi. Bahkan sebaiknya kamu harus tahu rumusan masalah skripsimu sebelum kamu mulai menulis.
Di sinilah Aruna AI dapat membantumu untuk memformulasikan rumusan masalah atau pertanyaan penelitian. Tak hanya itu, dia juga mampu merapikan ide yang kamu miliki agar lebih terstruktur dan koheren.
Karena terkadang, orang kesulitan menuangkan apa yang ada dalam pikirannya ke dalam sebuah tulisan, bukan?
Baca juga: Tips Menulis Rumusan Masalah Pakai Aruna AI
3. Mengumpulkan sumber dan referensi
Kendati ada aplikasi dan alat AI yang lebih bagus untuk masalah ini, Aruna AI tetap bisa kamu andalkan untuk menemukan literatur yang relevan dengan penelitianmu. Tapi jangan lupa untuk memeriksa sumber-sumber yang Aruna berikan, ya. Dan terutamanya, baca sumbernya.
4. Menerjemahkan teks
Kemampuan ini sangat berguna jika kamu tak mengerti sumber-sumber yang ditulis dalam bahasa asing. Kamu tak wajib menulis kata demi kata dari buku atau artikel sumber, kok. Karena Aruna AI sudah dibekali fitur Visual Guide, kamu cukup memotret bagian yang tak kamu mengerti, kirimkan fotonya pada Aruna AI, dan suruh dia untuk menerjemahkannya ke bahasa Indonesia.
5. Meminta umpan balik
Tulisan yang sempurna pastilah melalui proses pemeriksaan dan penyuntingan terlebih dahulu. Nah, ketimbang menyewa jasa proofreader atau editor profesional, kenapa tidak manfaatkan Aruna AI saja?
Dan Aruna AI tidak hanya handal dalam urusan tata bahasa saja; dia bisa melakukan lebih dari itu. Di antaranya, dia dapat memberi kamu umpan balik tentang…
- Struktur dan format;
- Gaya bahasa akademik;
- Kata atau kalimat ambigu;
- Kuat atau lemahnya argumen;
- Data pendukung;
- Perluasan ide, kalau-kalau tulisan kamu masih dangkal;
- Fokus tulisan; kalau-kalau skripsi kamu melebar dari limitasi masalah;
- Koherensi kalimat dan paragraf;
Jika kamu mau, kamu bisa meminta Aruna AI berlaku seolah-olah dia adalah dosen dari Harvard. Dengan begitu, kamu pun akan mendapat umpan balik dari profesor Harvard (gadungan).
Setelah Aruna AI memberi kamu umpan balik, selanjutnya kamu bisa menyuruhnya untuk mengedit teks sesuai saran yang dia kasih.
6. Memparafrasa teks
Biasanya ada dua alasan kenapa orang merasa perlu memparafrasa kalimat atau paragraf. Dua alasan itu adalah untuk menghindari plagiarisme dan/atau meningkatkan kualitas tulisan agar lebih enak dibaca.
Apa pun alasanmu, Aruna AI ahli dalam memparafrasa tanpa menghilangkan makna dan arti dalam teks orisinalnya. Kemampuan tersebut bakal sangat berguna, karena bagaimanapun, setiap mahasiswa pasti akan sering memparafrasa saat mengerjakan skripsi.
Kenapa sebaiknya kamu jangan mengandalkan Aruna AI untuk menulis keseluruhan skripsi?
Pertama, Aruna AI dan alat AI lainnya memiliki keterbatasan. Perihal keterbatasan Aruna AI, kami sudah membahasnya di artikel ini.
Kedua, Aruna AI memperoleh informasi dari berbagai sumber yang tersedia di internet. Jadi selalu ada kemungkinan dia tidak mengubah struktur atau diksi dari sumber yang dia gunakan. Dan jika itu terjadi, bisa-bisa kamu terjebak dalam masalah plagiarisme.
Alasan ketiga, dan di atas segalanya, kamulah yang seharusnya menulis skripsi. Kamu boleh saja meminta bantuan AI dalam mengerjakan skripsi, seperti yang sudah dibahas di atas. Tapi tetap saja, menulis skripsi adalah tugas mahasiswa, bukan kecerdasan buatan.
Setuju?