Contoh Body Email Lamaran Kerja & Panduan Lengkap Menulisnya

Daftar Isi

Mengisi body email dengan benar sangatlah penting jika kamu ingin berhasil dalam lamaran kerja. Ini adalah salah satu faktor yang bisa menentukan apakah CV/resume dibaca perekrut, atau malah tercecer di tumpukan sampah email.

Tapi apa sih sebenarnya body email lamaran kerja itu? Sederhananya, body email lamaran kerja itu mirip dengan surat lamaran kerja konvensional, hanya saja lebih singkat dan to the point. Kamu tak perlu memberikan data diri yang lengkap di sini. Cukup fokus saja pada bagaimana menarik perhatian HRD dengan kalimat yang padat namun berisi.

Yup, bikin mereka merasa harus membaca CV atau resume kamu! Dan lewat artikel ini, kamu akan mendapatkan caranya.

Namun sebelum kita membahas contoh dan tips body email lamaran kerja, sebaiknya kita kupas terlebih dahulu salah satu pertanyaan klasik tentang surat lamaran kerja online.

Surat Lamaran Online: Apa Harus di Body Email atau Lampiran?

Ilustrasi di antara dua pilihan
Bayangan kiri: “Pssst, mending tulis di body email aja.” / Bayangan kanan: “Mending suratnya dilampirkan aja.”

Saat melamar pekerjaan secara online, seringkali muncul dilema: apakah surat lamaran sebaiknya ditulis langsung di body email atau dijadikan lampiran?

Sebenarnya, menulis surat lamaran di body email lebih disarankan. Alasannya, tim HRD biasanya lebih memilih informasi yang disajikan secara langsung di body email. Mereka tidak ingin repot membuka lampiran, terutama jika lampirannya banyak tapi waktu mereka terbatas.

Lagi pula, jika kamu melampirkan surat lamaran kerjamu, kamu mau menulis apa di body email? Maka dari itu lebih baik cukup resume atau CV saja yang dilampirkan; surat lamaran kerja ditulis di body email.

Tapi ada pengecualian juga, nih. Kalau perusahaan yang kamu lamar meminta surat lamaran dalam bentuk Word atau PDF, ya sudah, ikuti saja instruksinya. Aturan perusahaan itu wajib diikuti, dan jangan sampai kamu malah terkesan ogah membaca instruksi. Pelamar macam apa yang di tahap awal saja sudah membangkang?

Apa Saja yang Harus Ada di Body Email Lamaran Kerja?

Ilustrasi Body Email Lamaran Kerja

 

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami tujuan dan fungsi dari surat lamaran kerja itu sendiri. Intinya, surat lamaran kerja bertujuan untuk memperkenalkan diri kamu kepada perusahaan, menunjukkan keahlian dan kualifikasi kamu, serta menjelaskan mengapa kamu adalah kandidat yang tepat untuk lowongan yang kamu lamar.

Struktur dari body email lamaran kerja cukup sederhana, yakni sebagai berikut:

  • Salam pembuka: Ditujukan pada penerima surat alias calon perekrut.
  • Paragraf pembuka: Bagian di mana kamu memperkenalkan diri dan tujuan kamu melamar.
  • Bagian isi: Inti dari surat, di mana kamu menjelaskan keahlian serta pengalaman kamu yang relevan, dan apa yang bisa kamu tawarkan pada perusahaan.
  • Paragraf penutup: Bisa disamakan dengan call to action, ajakan untuk diskusi lebih lanjut.
  • Salam penutup: Tutup dengan frasa yang sopan.

Contoh Umum

Di bawah ini adalah contoh body email lamaran kerja dari pelamar yang sudah memiliki cukup banyak pengalaman dalam mencari nafkah.

Contoh surat lamaran via email - 2

 

Kalau kamu mau contoh-contoh lainnya, kami punya artikel yang membahas tentang itu:

Contoh Lengkap Body Email Lamaran Kerja untuk Berbagai Konteks, dari Fresh Graduate sampai yang Ingin Pindah Karier.

Tips Menulis Body Email Lamaran Kerja

1. Tulisan kamu harus mudah dibaca

Salah satu kunci sukses dalam menulis body email lamaran kerja adalah memastikan tulisan kamu mudah dibaca, alias tidak memusingkan. Perekrut itu termasuk tipe manusia yang sibuk. Mereka tentu punya banyak hal lain untuk dikerjakan selain membaca emailmu.

Jadi apa yang harus kamu lakukan? Simpel saja, buatlah paragraf-paragrafmu pendek dan padat. Idealnya, satu paragraf maksimal terdiri dari tiga kalimat.

Nah, kalau kamu perhatikan contoh email dari Asep Papadopoulous tadi, dia membagi paragrafnya berdasarkan isinya: pembuka, isi, dan penutup.

Contoh surat lamaran via email

Dengan membagi paragraf secara rapi, itu bakalan membantu HRD untuk lebih mudah menangkap poin-poin penting yang ingin disampaikan pelamar.

2. Bagaimana menulis salam pembuka yang benar?

Ilustrasi salam antara dua orang
“Halo, Pak HRD. Damang?”

Membuka email lamaran dengan salam yang tepat akan meningkatkan kesan profesional kamu. Jadi jangan pernah berpikir untuk menyapa perekrut dengan “Yo!” atau “Hey, kamu yang ganteng!”

Biasanya, salam pembuka yang sering digunakan itu seperti ini: “Yth. HRD PT Bla Bla Bla,” atau “Dear Tim HRD PT Bla Bla Bla”.

Namun, ada cara yang lebih efektif untuk menarik perhatian perekrut, yaitu dengan menyebut nama mereka langsung di salam pembuka. Kenapa? Karena perekrut akan lebih perhatian saat membaca atau mendengar namanya disebut. Mereka akan merasa surat yang kamu kirim benar-benar ditujukan untuk mereka.

Jadi, usahakan sebisa mungkin untuk menulis nama orang yang akan membaca surat kamu. Misalnya: “Yth. Bapak Jojo,” atau “Dear Ibu Maya”.

Kalau kamu bingung bagaimana cari mencari tahu nama perekrut, nih beberapa tips buat kamu:

  • Cek LinkedIn perusahaan yang kamu lamar.
  • Kunjungi website perusahaan, lalu cari info di halaman staf atau tim.
  • Tanya teman atau kenalan yang mungkin tahu seluk-beluk perusahaan incaran kamu.
  • Kalau masih buntu, telepon resepsionis perusahaan dan tanya langsung.

3. Buat kalimat pembuka yang langsung pada intinya

Ilustrasi orang memegang smartphone
“Arggh! Kenapa pelamar zaman now suka basa-basi? Capek aku tuh!”

Tak ada orang yang senang jika waktunya terbuang percuma, begitu pula halnya perekrut. Jadi jangan buang-buang waktu mereka dengan kalimat yang bertele-tele.

Coba kita perhatikan contoh bagian pembuka di surat lamaran Asep Papadopoulous.

“Perkenalkan, nama saya Asep Papadopoulous. Saya menemukan informasi lowongan pekerjaan sebagai Manajer Pemasaran di PT ABC melalui LinkedIn, dan saya tertarik melamar posisi tersebut.”

Di situ dia langsung menyebutkan posisi yang dilamar dan dari mana dia mendapatkan informasi lowongannya. Ini membantu perekrut untuk langsung tahu konteks dan tujuan emailnya.

Contoh lain:

“Saya sangat senang saat menemukan lowongan Manajer Pemasaran di perusahaan Anda di LinkedIn, karena saya yakin bahwa saya adalah kandidat ideal untuk posisi tersebut.”

Selain memberikan informasi dasar seperti posisi yang dilamar dan sumber informasi lowongannya, menambahkan sedikit reaksi juga bisa membuat emailmu lebih menarik. Menimbang hal tersebut, pikirkan baik-baik apa yang akan kamu tulis di bagian awal surat lamaranmu.

4. Bagian isi pun harus to the point dan relevan

Setelah kamu berhasil menarik perhatian perekrut dengan kalimat pembuka yang mantap, saatnya mempertahankan minat mereka dengan isi email yang to the point dan relevan. Di bagian ini, kamu perlu menjelaskan mengapa kamu adalah kandidat terbaik, dan bagaimana kamu akan membantu perusahaan.

Sekali lagi, kita lihat contoh paragraf dari surat lamaran Asep Papadopoulous:

Contoh surat lamaran via email - 3

Di situ kita bisa lihat bagaimana Asep Papadopoulous tidak hanya menjabarkan pencapaiannya, tapi juga mencoba memaparkan apa sekiranya yang bisa dia tawarkan untuk calon majikan barunya. Dan itulah yang terpenting: kamu harus membuat calon perekrut menyadari betapa berharganya kamu!

Membaca informasi tentang perusahaan tujuan juga tak kalah penting. Asep Papadopoulous menyebutkan misi dari perusahaan di surat lamarannya, mengindikasikan kalau dia rela menyisihkan waktu untuk melakukan riset.

5. Tunjukkan ketertarikanmu di paragraf terakhir

Ilustrasi pekerja wanita yang antusias
“Lihat nih, Pak HRD. Aku excited.”

Manfaatkan paragraf ini untuk menunjukkan seberapa tertarik kamu pada posisi dan perusahaan yang kamu lamar. Asep Papadopoulous, misalnya, menutup emailnya dengan menunjukkan antusiasme untuk berdiskusi lebih lanjut dalam sesi wawancara.

“Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan CV dan portofolio saya dalam surel ini. Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca surat ini. Saya sangat berharap bisa membahas lebih lanjut mengenai gagasan-gagasan saya dalam wawancara nanti.”

Dan dia juga punya ide-ide bagus yang dia yakini akan berguna untuk perusahaan. Ini memberi kesan bahwa dia memang serius melamar.

Contoh lain:

“Saya sangat menantikan kabar lebih lanjut dari Anda untuk tahap selanjutnya. Saya siap jika Anda perlu mengatur jadwal wawancara dalam waktu dekat.”

6. Akhiri dengan salam penutup yang sopan

Ilustrasi gadis kecil yang melambaikan tangan
“Bye, my darling. Dadah.”

Setelah kamu selesai menjelaskan semua poin penting di email lamaran, jangan lupa untuk menutupnya dengan salam penutup yang sopan. Ini seperti memberikan tanda tangan digital yang menunjukkan rasa hormatmu kepada perekrut.

Dalam bahasa Inggris, kamu mungkin sering mendengar frasa seperti “Best regards” atau “Sincerely”. Dalam bahasa Indonesia padanannya bisa beragam, seperti “Terima kasih,” “Salam hangat,” atau “Dengan hormat.”

Penting untuk memilih salam penutup yang sesuai dengan nuansa dan konteks emailmu. Misalnya, jika emailmu formal, “Dengan hormat” bisa jadi pilihan yang tepat. Tapi kalau lebih ke arah kasual, “Salam hangat” atau “Terima kasih” bisa menjadi pilihan yang lebih cocok.

7. Kapan waktu yang tepat untuk mengirim lamaran?

Ilustrasi tukang pos mengirim surat
“Maaf mengganggu pagi-pagi begini, Bu. Ada surat lamaran dari Asep Papadopoulous.”

Percaya atau tidak, waktu pengiriman email yang tepat bisa mempengaruhi peluang emailmu akan dibaca oleh perekrut.

Beberapa studi menunjukkan bahwa mengirim email di awal pekan, khususnya hari Minggu malam, Senin, atau Selasa, merupakan hari terbaik untuk mengirim lamaran kerja. Alasannya? Di hari-hari itu, perekrut biasanya lebih fresh dan belum terlalu banyak tugas, jadi lebih ada waktu untuk membaca email lamaran.

Tapi, jangan mengirim di pagi buta atau tengah malam ya, karena itu bisa membuat emailmu terlihat tidak profesional. Lebih baik kirim di jam kerja, antara pukul 9 pagi hingga 5 sore. Tapi lebih baik lagi antara pagi hingga tengah hari.

Di sisi lain, kamu tidak disarankan untuk mengirim lamaran di hari Jumat. Itu karena perekrut biasanya sudah bersiap untuk berlibur di akhir pekan. Energi mereka pun sudah terkuras setelah sepekan bekerja. Dan saat mereka masuk kerja lagi di hari Senin, mereka mungkin sudah lupa soal lamaran kamu.

Karena faktor itu juga, sebaiknya kamu menghindari mengirim lamaran di hari libur.

8. Apa ada produk untuk bikin foto lamaran kerja yang bagus dan profesional?

Ada, dong. Namanya Headshot, salah satu produk gacoan Rupa.AI.

Contoh hasil foto headshot Rupa.AI
Contoh hasil Rupa.AI Headshot

Oke, oke. Ini tips mungkin kurang nyambung sama body email lamaran kerja. Tapi tetap saja, saat kamu mengirim lamaran, otomatis kamu juga harus mengirim CV atau resume, kan? CV atau resume yang bagus tentu harus dilengkapi pula dengan foto yang profesional.

Nah, itulah kelebihan Headshot dari Rupa.AI. Headshot bisa mengubah foto selfie kamu menjadi foto headshot profesional. Tak perlu repot ke studio foto atau menyewa jasa fotografer profesional. Kamu cukup upload foto selfie-mu, dan selanjutnya tinggal biarkan AI dari Rupa.AI yang bekerja. Dalam satu jam, kamu bisa dapat 50+ foto headshot berkualitas studio dalam berbagai gaya. Keren, kan?

Apa? Kenapa harus pilih headshot dari Rupa.AI, kamu bilang? Nih, kami beri alasannya:

  • Mudah dan cepat: Cukup upload foto, dan dalam satu jam kamu akan punya serangkaian foto headshot berkualitas tinggi.
  • Beragam gaya dan pose: Sesuai dengan kebutuhan kamu, baik untuk LinkedIn, CV, resume, atau media sosial lainnya.
  • Hemat waktu dan uang: Mulai dari Rp. 79.000, kamu bisa meningkatkan citra profesional tanpa perlu keluar rumah.

Dijamin deh, kamu bakalan puas sama hasilnya. Kalau tidak percaya, coba Headshot dari Rupa.AI sekarang juga!

Baca juga: 10 Kesalahan dalam Foto Lamaran Kerja yang Sering Ditemukan

Dhika Sacawisastra

Dhika Sacawisastra

Penulis di Rupa.AI sekaligus tukang riset prompt Aruna AI. Punya minat besar terhadap dunia kecerdasan buatan. Pencinta komedi, tapi lawakannya sering kali garing. Mantan penulis dan editor di Selipan dot com.
Dhika Sacawisastra

Dhika Sacawisastra

Penulis di Rupa.AI sekaligus tukang riset prompt Aruna AI. Punya minat besar terhadap dunia kecerdasan buatan. Pencinta komedi, tapi lawakannya sering kali garing. Mantan penulis dan editor di Selipan dot com.
Facebook
Twitter
LinkedIn

Rupa.AI Products

Rupa.AI Studio

Ciptakan foto studio profesional hanya dengan selfie. Unggah foto dan barkan AI kami membuat foto profil artistik, headshot profesional, dan banyak lagi!

Headshot

Dapatkan foto headshot profesional dalam berbagai pilihan gaya dalam kenyamanan rumahmu. Cukup unggah selfie-mu, dan biarkan AI kami bekerja!

Aruna AI

Dari tugas kantor hingga rekomendasi film, Aruna AI siap membantu kamu 24/7. Cukup chat, dan dapatkan solusinya.

Related Post

Recent Post

Scroll to Top