Tips dan Trik Cara Bikin Surat Lamaran Kerja yang Benar

Daftar Isi

Mencari pekerjaan di zaman sekarang itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Kita pun tak tahu apa yang ada di pikiran tim HRD saat mereka membaca surat lamaran kita. Namun satu hal yang pasti: surat lamaran kerja memegang peranan penting dalam menentukan apakah kamu dipanggil untuk wawancara atau tidak. Oleh karena itu, sebagai pelamar yang baik dan budiman, kamu perlu tahu cara bikin surat lamaran kerja yang benar.

Dan kebetulan sekali nih, kali ini kita akan membahas secara lengkap tips dan trik untuk membuat surat lamaran kerja yang benar.  Jadi setelah membaca artikel ini, kamu bakal merasa lebih percaya diri untuk menyusun surat lamaran yang memikat. Semoga saja.

Tapi sebelum kita masuk ke bagian inti artikel, kamu mesti tahu dulu perbedaan antara surat lamaran kerja dengan CV/resume. Karena percaya atau tidak, masih ada orang yang menyamakan surat lamaran dengan resume atau CV.

Perbedaan Surat Lamaran Kerja, CV, dan Resume

ilustrasi perbedaan surat lamaran dan resume

Definisi dan fungsi masing-masing dokumen

Surat lamaran kerja adalah dokumen yang kamu kirimkan ke perusahaan untuk menunjukkan minatmu pada posisi yang ditawarkan. Sementara CV (Curriculum Vitae) adalah daftar panjang pengalaman kerja, pendidikan, dan keterampilanmu.

Kalau resume? Itu versi lebih singkat dari CV yang biasanya hanya terdiri dari satu hingga dua halaman. Isi dari resume lebih berpusat pada pengalaman dan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar.

Mengapa kamu jangan mencampur-adukkan surat lamaran kerja dengan CV/resume

Karena masing-masing dokumen punya tujuan yang berbeda. Surat lamaran kerja itu ibaratnya seperti ‘trailer’ yang bikin HRD penasaran untuk membaca CV atau resume kamu. Sementara CV dan resume adalah ‘film lengkapnya’, yang menunjukkan detail pengalaman dan keterampilanmu. Jadi, jangan buat surat lamaranmu seperti sinopsis film!

Jangan pula menyalin informasi yang sama antara surat lamaran dan CV atau resume. Karena jika kamu melakukan itu, HRD bisa jadi merasa bosan dan mempertanyakan kreativitas serta kemampuan komunikasimu.

Struktur Umum Surat Lamaran Kerja

Umumnya, surat lamaran kerja terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu:

  • Tanggal dan tempat: Ini biasanya diletakkan di pojok kanan atas. Menunjukkan kapan dan di mana surat dibuat.
  • Tujuan surat (Perihal atau Hal): Ini adalah ringkasan singkat tentang tujuan suratmu. Biasanya diletakkan di sebelah kiri, di bawah tanggal dan tempat.
  • Penerima surat: Alamat lengkap dan nama perusahaan atau orang yang akan menerima surat lamaranmu. Tulis saja “Yth.” sebelum melanjutkannya dengan menyebutkan nama penerima surat dan alamatnya. Jangan tulis “Kepada Yth.” Itu adalah salah satu contoh penghamburan kata.
  • Pembukaan: Di sini, kamu menyebutkan posisi yang kamu lamar dan dari mana kamu mendapatkan informasi lowongannya.
  • Data diri: Meski sudah ada di CV atau resume, data diri singkat dalam surat lamaran bisa menambah poin. Tapi jangan terlalu detail, ya.
  • Isi atau badan surat: Bagian ini adalah ‘jantung’ dari surat lamaranmu. Pada bagian ini kamu menjelaskan kualifikasi dan pengalaman yang relevan.
  • Penutup: Menyatakan keinginanmu untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan.
  • Tanda tangan: Sebagai penegas bahwa surat ini benar-benar dari kamu, jangan lupa untuk menandatangani surat ini.

Dengan memahami struktur tersebut, kamu akan lebih mudah menyusun surat lamaran kerja yang rapi dan profesional.

Selanjutnya kita akan masuk pada bagian utama artikel, yakni tip cara bikin surat lamaran kerja. Tapi kami tak akan menjelaskan bagaimana cara menulis bagian Tanggal & Tempat, Tujuan Surat, dan Penerima Surat. Kenapa?

Karena semua orang pasti tahu cara menulis bagian-bagian itu! Dan seharusnya kamu pun tahu tanpa harus diberi tahu caranya!

Oke, mari kita mulai tipnya.

Tips Cara Bikin Surat Lamaran Kerja

Ilustrasi HRD membaca surat lamaran kerja
“37 tahun lamanya aku berkecimpung di dunia HR, belum pernah aku lihat yang seperti ini!”

1. Tulis pembukaan yang efektif

Pembukaan dalam surat lamaran kerja itu seperti salam perkenalan saat kamu pertama kali bertemu dengan calon mertua. Harus langsung bikin kesan baik.

Jadi, bagaimana caranya? Gunakan saja pendekatan yang langsung ke pokok permasalahan

Pertama, sebutkan sumber informasi lowongannya dan posisi yang dibuka. Misalnya, “Berdasarkan informasi lowongan kerja yang saya peroleh di situs Pengangguran dot com untuk posisi Content Writer…,”

Kedua, tuliskan maksud kamu mengirim surat. Contohnya: “… saya ingin mengajukan diri untuk melamar posisi tersebut.”

Jika kita menggabungkan kedua kalimat itu, kita akan mendapat contoh bagian pembuka yang lengkap:

Dengan hormat,

Berdasarkan informasi lowongan kerja yang saya peroleh di situs Pengangguran dot com untuk posisi Content Writer, saya ingin mengajukan diri untuk melamar posisi tersebut.

Kalimat tersebut sederhana, tapi langsung pada sasaran dan menunjukkan profesionalisme kamu. Dengan itu, kamu juga memberikan konteks yang jelas dan menunjukkan bahwa kamu tidak asal melamar.

2. Lanjutkan dengan data diri

Setelah kamu selesai memberi pembukaan, lanjutkan kalimat dengan memberi tahu pembaca bahwa kamu akan memberi mereka data diri kamu.

Contoh: “Adapun data diri saya sebagai berikut:”

Barulah setelah itu kamu susun daftar informasi tentang dirimu.

Tapi mengisi data diri dalam surat lamaran kerja itu gampang-gampang susah. Kamu harus teliti, jangan sampai ada yang salah. Nah, biar lebih jelas, coba deh lihat contoh berikut ini.

  • Nama Lengkap: Budi Santoso
  • Tempat/Tanggal Lahir: Beijing, 31 April 1990
  • Jenis Kelamin: Perempuan
  • Alamat: Jl. Boulevard No. 12, RT/RW 03/07, Kelurahan New York, Kecamatan Moskow, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12345
  • Nomor Telepon: 0812-xxxx-xxxx
  • Email: [email protected]

Perhatikan, alamat ditulis lengkap mulai dari nama jalan/kompleks, nomor rumah, RT/RW, kelurahan, kecamatan, kota, provinsi, hingga kode pos. Ini penting, lho. Jangan sampai HRD menganggap kamu tak becus menulis alamat yang lengkap dan mendetail.

3. Jelaskan kualifikasimu di bagian isi surat

Dalam dunia kerja, relevansi adalah kunci. Kamu mungkin jago main gitar, tapi itu tak akan berguna kalau kamu melamar jadi akuntan. Oleh karena itu, pilihlah kualifikasi yang sesuai dengan posisi yang kamu incar.

Misalnya kalau kamu melamar sebagai Content Writer, sebaiknya tunjukkan kemampuanmu dalam menulis, SEO, atau bahkan pengalamanmu mengelola blog pribadi.

Antusiasme juga bisa jadi pembeda antara surat lamaran yang biasa saja dan yang luar biasa. Tapi jangan asal tunjukkan antusiasme tanpa alasan yang jelas. Sebelum menulis, lakukan riset singkat tentang perusahaan. Apakah mereka baru saja merilis produk yang menggebrak pasar? Atau mungkin memenangkan penghargaan industri? Sertakan detail ini dalam suratmu. Misalnya, “Saya sangat terkesan dengan inovasi produk X yang baru-baru ini memenangkan penghargaan Y.”

Dengan mempertimbangkan tip di atas, inilah contoh kasar bagian isi surat:

“Saya memiliki pengalaman kerja selama lima tahun di bidang pemasaran. Selama masa tersebut, saya berhasil meningkatkan engagement rate media sosial perusahaan sebelumnya. Saya juga memiliki kemampuan analisis data dan strategi pemasaran yang terbukti meningkatkan penjualan. Saya yakin bahwa keterampilan dan pengalaman saya dapat menjadi aset berharga di PT XYZ, perusahaan yang selalu mengedepankan kepuasan pelanggan.”

4. Perihal dokumen pendukung

Jika kamu menyertakan banyak data atau dokumen pendukung bersama surat lamaran, lebih baik kamu sebutkan semuanya. Jangan menyingkatnya, karena praktik tersebut menunjukkan kalau kamu malas menulis. Kalau menyebutkan daftar dokumen pendukung saja sudah malas, bagaimana jika nanti kamu diberi tugas yang berat.

Contoh yang baik:

“Bersama dengan surat ini, saya turut melampirkan pas foto, resume, ijazah, transkrip nilai, dan SKCK.”

Contoh yang kurang bagus:

“Bersama dengan surat ini, saya turut melampirkan CV saya dan data pendukung lainnya.”

Data pendukung itu opo? Sertifikat lulus sebagai pemburu monster?

5. Tutup surat dengan kalimat yang positif

Sebuah penutup yang kuat bisa menjadi poin tambah yang membedakan surat lamaranmu dari yang lain. Di bagian ini, tunjukkan lagi antusiasmemu dan keinginanmu untuk berkontribusi. Tapi jangan terlalu lebay. Kalimat sederhana yang menunjukkan rasa hormat dan keinginan untuk berdiskusi lebih lanjut sudah lebih dari cukup.

Kalau kamu butuh inspirasi, berikut contoh kalimat penutup yang bisa kamu coba: “Terima kasih atas perhatian Anda. Saya sangat antusias menunggu kabar dari Anda untuk tahap wawancara, di mana saya bisa menjelaskan potensi saya secara lebih mendetail.”

Kalimat tersebut simpel, tapi penuh dengan antusiasme dan memberikan kesan positif. Atau kamu bisa coba alternatif lainnya:

“Saya berharap bisa membahas lebih lanjut tentang bagaimana saya bisa berkontribusi untuk Perusahaan saat sesi wawancara nanti.”

Contoh Surat Lamaran Kerja yang Lengkap

 

Contoh di atas sengaja dibagi jadi dua halaman untuk memudahkan kamu membacanya. Tapi tetap saja, kamu mesti mengusahakan agar surat lamaran kerja kamu cukup dimuat dalam satu halaman A4. Contoh di atas pun sebenarnya muat dalam satu halam A4, kok.

Baca juga: 9 Contoh Surat Lamaran Kerja yang Mudah Disesuaikan

Kesalahan Umum dan Cara Menghindarinya

1. Menggunakan template yang sama untuk semua lamaran

Personel HRD itu punya mata yang tajam, lho. Jangan pernah meremehkan mereka. Mereka bisa tahu kalau kamu cuma ‘copy-paste.’

Solusinya? Sesuaikan surat lamaranmu dengan kebutuhan dan budaya perusahaan yang kamu tuju.

2. Ejaan dan tata bahasa yang kurang tepat

Ejaan dan tata bahasa yang salah bisa merusak reputasimu di mata HRD. Maka dari itu, selalu gunakan tools seperti Grammarly atau bahkan minta temanmu untuk memeriksa surat lamaranmu sebelum dikirim.

3. Terlalu panjang atau terlalu singkat

Surat lamaran yang terlalu panjang bisa membuat HRD bosan, sementara yang terlalu singkat bisa membuat mereka merasa kamu kurang serius. Cobalah untuk menjaga surat lamaranmu tetap informatif namun ringkas. Idealnya surat lamaran kerja itu tidak lebih dari satu halaman.

4. Mengabaikan persyaratan dari perusahaan

Banyak perusahaan memberikan instruksi khusus, seperti format file atau detail yang harus disertakan. Mengabaikan hal tersebut sama saja dengan membuat surat lamaranmu langsung masuk ke ‘tong sampah’ virtual. Jadi perhatikan instruksi di iklan lowongan dan ikuti dengan cermat.

Baca juga: Panduan Lengkap Menulis Body Email Lamaran Kerja

Sudah Punya Foto Lamaran Kerja, Belum?

Membuat surat lamaran kerja yang benar itu memang penting. Tapi jangan lupa, foto lamaran kerja juga tak kalah penting, lho!

Nah, buat kamu yang ingin foto lamaran kerjanya tampak profesional tanpa perlu repot ke studio foto, ada solusi canggih dari Rupa.AI nih, yaitu Headshot.

Dengan Headshot, kamu bisa mendapatkan foto profesional berkualitas studio tanpa perlu keluar rumah. Cukup unggah foto selfie-mu, dan dalam satu jam, taraa! Kamu sudah punya foto headshot yang siap memukau HRD.

Tak perlu kebanyakan mikir lagi. Tingkatkan citra profesionalmu sekarang juga dengan Headshot dari Rupa.AI. Coba Sekarang!

Dhika Sacawisastra

Dhika Sacawisastra

Penulis di Rupa.AI sekaligus tukang riset prompt Aruna AI. Punya minat besar terhadap dunia kecerdasan buatan. Pencinta komedi, tapi lawakannya sering kali garing. Mantan penulis dan editor di Selipan dot com.
Dhika Sacawisastra

Dhika Sacawisastra

Penulis di Rupa.AI sekaligus tukang riset prompt Aruna AI. Punya minat besar terhadap dunia kecerdasan buatan. Pencinta komedi, tapi lawakannya sering kali garing. Mantan penulis dan editor di Selipan dot com.
Facebook
Twitter
LinkedIn

Rupa.AI Products

Artvatar

Ubah foto profil biasa jadi luar biasa hanya dalam 1 jam dengan Artvatar.

Headshot

Ubah foto selfie biasa jadi foto profesional dalam 1 jam.

K-Beauty

Rasakan Pengalaman Photoshoot Ala Korea Tanpa Keluar Rumah

Related Post

Scroll to Top